EVENTLAMONGAN.COM – Lamongan mempunyai ragam seni dan budaya yang memikat hati Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Jakarta. Bahkan, berrniat diproduksi menjadi sebuah film semi dokumenter. Judulnya pun sudah dipersiapkan, Land Of Blessing.
Rencana ini akan menjadi pilot project festival audio visual KSBN. Proyek ini penggarapan filmnya direncanakan tahun ini dan diperkirakan memakan waktu 5 – 7 hari. Tim. Produksi dipimpin Alfian Empu Krisna dengan sutradara Adi Surya Abdy.
Menurut Adi Surya Abdy, alasan memilih Lamongan sebagai salah satu dari 37 film yang akan digarap, karena besarnya potensi kekuatan budaya di Lamongan belum terpotret secara utuh untuk diilustrasikan menjadi sebuah cerita.
“Saya belum pernah melihat film tentang Lamongan secara utuh dari sudut pandang dokumenter. Kalau video tarian di YouTube banyak dan tarian Lamongan ini kuat. Kita ingin membuat tarian ini menjadi ilustrasi apa yang ingin kita ceritakan, menjadi senyawa dengan adegan-adegan menari yang ingin kita tampilkan,” kata Adi Surya Abdy saat menjadi pembicara acara Obah Bareng Lamongan, di Pendapa Lokatantra Pemkab Lamongan, Jum’at 6 Januari 2023.
Adi Surya juga menjelaskan rencana durasi penyajian film dokumenter sekitar 40 menit. Tetapi, isinya cukup lengkap. Yakni merangkum secara garis besar seni budaya, tradisi, sejarah, dan human interest Lamongan.
“Tantangannya, bagaimana bercerita tentang sejarah Lamongan, tapi dibuat dan disajikan untuk generasi saat ini hingga membuat mereka suka. Untuk itu dibutuhkan kredibilitas yang betul-betul perfect,” imbuhnya.
Ditambahkan produser Alfian Empu Krisna, sebelum memasuki produksi, didahului hunting dengan mengeksplor seluruh wilayah Lamongan selama satu bulan. Selain itu, talen yang akan berperan pada film secara keseluruhan akan diisi seniman dan masyarakat Lamongan.
“Talen akan full orang Lamongan agar cerita dapat tersampaikan originalitasnya. Kalau tim produksi, dari Jakarta kita serahkan kepada sutradara,” tandasnya.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengapresiasi usaha besar tim KSBN untuk mengubah sebuah cerita menjadi karya sinematografi. Ia juga senang dan bangga, karena akhirnya akan bisa melihat sebuah karya yang memang hanya bisa diangkat menjadi sebuah sinematografi film.
“Artinya, rohnya tarian Mayang Madu, Tari Boran bagaimana makam Sunan Drajat, yang kadang tidak diketahui kasat mata nanti akan bisa kita rasakan valuenya melalui film dokumenter itu. Kita menyambut baik dan kita akan dorong dan membantu proyek ini bisa segera selesai,” tuturnya.
Diketahui, acara Obah Bareng yang mengambil tema Goods News From Lamongan. Diikuti sebanyak 80 konten kreator LA (Lamongan Asli). Tujuannya untuk menjalin sinergitas dan menggelorakan semangat kolaborasi dengan seluruh stakeholder.